Monday 4 September 2023

puan, juang

aku seorang puan.

kau pikir aku tak bisa melawan,
tak punya pilihan.

dipandang sebelah mata
bagiku pun tak apa.
apalah arti diremehkan
selain menyaringkan kejutan.

aku tak bimbang, tak resah.
dalam jiwaku bersemayam keberanian
genderang perang tak mampu menyurutkan.
aku, pantang mundur dihadang tekanan.

aku bukan yustisia sang dewi keadilan
tapi ku berdiri melawan penindasan.
dalam hatiku kobaran api perlawanan
mustahil dipadamkan.

diam yang kupelihara
bukan pertanda kelemahan.
kepedulian yang kutampakkan
hanya meredam yang bengis dan liar.

karena sungguh, aku dirasuk setan
jauh di dalam, dalam kegelapan.
jika dibelah, dadaku berisi dendam
meski bibirku bicara dengan kelembutan.

keyakinanku akan menjadi baju zirah
yang menjagaku di hadapan seribu pasukan
agar selalu siap berperang.
dengan barbar atau elegan?
silahkan kau pilih nyonya dan tuan.

bertentangan dengan yang kau percaya,
bagiku belajar bisa dari mana saja.
sekolahku kehidupan
aku berguru pada pengalaman.

tak akan kau sangka
aku pun banyak mengembara.
membebaskan jiwa
melihat luasnya dunia tak terbatas aturan.

dan dengan mendengar,
aku berteladan.
dengan berkasih sayang,
aku menjadi kaya.

aku menolak dikekang.
aku menolak dikendalikan.
aku menolak dibungkam.
aku tak bisa dikalahkan.

No comments:

Post a Comment